Friday, June 5, 2009

Bahasa Keren

Buka-buka Facebook.

Salah satu status temen gini ni,

dWuuh, CPe.. Aqw d lm Mendm pRsaan Aqw, trz jG bwt Aqw Tsixa b9T! gag d kn? Ne SbnrNa cRita bbrp hr Ll. Tp knp da ja yg bkin aQw mRza dYa bkn bwt Aqw. Lam kNl y? Spa dsana?

What the..??!!

Bener-bener buang waktu.

Buang waktu, mbacanya..

Menafsirkannya..

Apalagi mbalasnya!!!!


Tuesday, June 2, 2009

Bebaskan Ibu Prita Mulyasari dari Semua Tuntutan Hukum!!


Sangat prihatin terhadap apa yang terjadi pada Ibu Prita. Hanya karena berbagi cerita agar tidak ada korban-korban lain, pada akhirnya malah dipenjarakan. Ibu Prita sekarang berstatus tahanan kejaksaan negeri Tangerang dalam kasus pencemaran nama baik terhadap RS Omni Internasional di Alam Sutra, Serpong, Tangerang. Beliau juga sedang menghadapi sidang pidana dan dijerat dengan pasal 27 Undang-undang no 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Apa yang ditulis Ibu Prita sehingga beliau diperlakukan seperti sekarang? Bisa baca disini.

Sudah puaskah RS Omni setelah berhasil membuat ibu Prita dipenjara? Jauh dari anak-anaknya yang masih batita? Jauh dari suaminya? Apalagi beliau masih harus menyusukan anak bungsunya saat ini.

Tidak habis pikir sebenarnya, kenapa malah ibu Prita yang ditahan? Setelah beliau berulangkali meminta kejelasan dari pihak rumah sakit. Padahal manajemen rumah sakit bisa menggunakan hak jawabnya untuk menjelaskan kejadian ini versi mereka. Kalau memang komunikasi kekeluargaan juga sudah buntu, wajar saja kalau mau membuat tuntutan.

Beginilah wajah peradilan kita. Ibu Prita sebagai korban malah terhukum. Kejadian ini betul-betul mencerminkan lemahnya perlindungan terhadap pasien. Setuju sekali dengan pernyataan bapak Iskandar Sitorus, Direktur LBH Kesehatan, bahwa pasien hanya sebagai obyek dari industri kesehatan, bukan sebagai subyek yang harus dibantu. Tiba-tiba segelintir dokter lupa akan sumpah yang telah diucapkan. Kelihatannya memang sudah saatnya dibuat undang-undang perlindungan terhadap pasien. Mengingat sebenarnya banyak sudah terjadi kasus serupa yang tidak terekspos. Bukan hanya malpraktek, tapi juga pasien yang diusir atau disandera karena tak mampu membayar perawatan rumah sakit.

Dengan banyaknya dukungan terhadap Ibu Prita, semoga bisa menyadarkan RS Omni, bahwa Ibu Prita tidak sendirian. Pasien tidak sendirian, selalu ada orang-orang yang berdiri dibelakangnya, minimal keluarga. Dari satu keluarga bisa terkait keluarga lain, yang pada akhirnya RS Omni akan sadar, bahwa tindakannya hanya sekedar membuat musuh terhadap RS nya sendiri.

Boikot rumah sakit yang tidak peduli terhadap hak-hak pasien!

I Love Tuesday

Kenapa?

Karena jam 21.30 ada..



And the next show will be..


If Tuesday was a man, I would marry him! Hahahah...

Current Issue : Manohara!

Banyaknya rumor-rumor yang berkembang akhir-akhir ini, membuat saya kehilangan rasa simpati sama beautiful (ex)princess ini. Drama penyiksaan, motivasi kawin paksa, dan.. eng ing eng.. perselingkuhan!

I don't get it! Kelihatannya salah satu pihak betul-betul pembohong besar. Entah pihak Manohara, entah pihak Kelantan. Makanya nggak pantes betul kalau Presiden turun tangan. Jangankan Presiden, pak lurah pun tak payah lah ngurusin masalah remeh temeh kayak gini. Buang waktu Pak! Urusan lain masih banyak yang lebih penting ting ting..

Pihak media pun maunya jangan mau disetir, yang pada akhirnya akan menyetir emosi pembacanya ke dalam fitnah. Kalau memang belum ada bukti penyiksaan lebih baik netral dulu. Jangan lupa kalau pada dasarnya ini hanya masalah rumah tangga. Kalau sudah ada bukti, okelah..

Tapi Kelantan juga aneh, setelah berita ini telanjur mencuat, kok tidak ada penjelasan..?

Ya sudah lah, kalau memang pengen tau, kita tunggu saja akhir ceritanya. As for now, ambillah hikmah dari setiap kejadian. Mudah-mudahan dengan kejadian ini, semua orangtua jadi lebih waspada mengawasi dan lebih concern dalam mendidik anak-anaknya.