Sunday, October 25, 2009

Muhasabah

Setelah mengetik alamat salah satu website infotainmen tanah air di kotak address, tiba-tiba saya tersadar.. Untuk apa saya membuka halaman ini? Tapi rasa ingin tahu yang sangat besar memaksa saya untuk menekan tombol enter lalu menghalalkan mata untuk menikmati gosip-gosip terbaru dan terhangat.

Woooowww.. Baru neee...
Ada perceraian..
Deportasi artis..
Hamil diluar nikah..
Drugs..

Tapi.. lagi-lagi.. Selagi jari-jari tangan saya dengan lincahnya sibuk memainkan mouse untuk scroll and click, muncul lagi pertanyaan yang sama, "Lah, jadinya.. Untuk apa kubaca ini?".

Karena merasa 'sadar' telah melakukan suatu pekerjaan yang sangat tak bermutu, akhirnya saya blog-jogging ke tempat-tempat lain. Hingga pada akhirnya saya membaca satu kalimat disalah satu artikel penulis tempatan:

"Orang yang sibuk melakukan kebaikan tidak akan sempat melihat kejahatan orang lain".

Agak terkejut memang, menerima kenyataan bahwa ternyata mata, telinga, dan indera lain masih bisa menangkap aib orang lain. Ada dua kubu yang berdebat dalam hati saya, salah satunya mengatakan bahwa hal-hal yang sedemikian tak dapat terelakkan, apalah susahnya, tinggal menekan tuts keyboard dan meng'click'. Di sisi lain, hati saya tak bisa diajak kompromi dan terus menyalahkan diri sendiri kenapa bisa membuang waktu sampai 30 menit untuk mengetahui isi perut orang lain, dan meyakinkan saya bahwa saya punya pilihan untuk mencari informasi yang lebih bermanfaat.

Oke.. Untuk kali ini, saya akan memaafkan diri saya sendiri. Apa yang sudah terlanjur saya ketahui akan saya ambil hikmahnya. Dan mudah-mudahan, setiap saya tak sengaja mendengar gosip-gosip kejam yang kadangkala sudah diplintir dan dibumbui habis-habisan oleh pihak media massa, saya tidak akan merasa ujub, sombong, dan merasa diri sudah berada dijalan yang benar.


PS: Seperti yang sedang marak dilakukan oleh para komentator saat ini, pada saat Presiden kita yang baru telah mengumumkan kabinetnya. Mereka yang hanya suka menuding, mencaci, dan menyalahkan apa yang dibuat orang lain, tidak tahu lagi apa yang bisa mereka perbuat. Mbok ya berbuat sesuatu untuk memastikan semuanya lancar. Ndak perlulah pointing fingers to someone else, karena ketika salah satu jari kita menuding orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri kita sendiri.

0 comments: