Wednesday, December 9, 2009

Mujahadah

Rasulullah SAW pernah bersabda: Surga dipagari dengan kesusahan, sedangkan neraka dipagari dengan kesenangan.

Bukan berarti bahwa kita tidak boleh bersenang-senang dalam perjalanan hidup kita, tetapi akan banyak kepahitan, ujian, cobaan yang akan kita lalui yang akan membawa kita menuju kebaikan.

Dunia pada dasarnya adalah gelanggang mujahadah. Bermujahadah, yang dengan kata lain adalah berperang melawan diri sendiri untuk berbuat kebaikan dan melakukan sesuatu yang sering kali dibenci oleh hawa nafsu, merupakan perjuangan besar untuk mendapat ridho Allah SWT. Kebanyakannya, hawa nafsu hanyalah menginginkan kejahatan, kelalaian, dan kesenangan. Sebaliknya, ia membenci ketaatan dan kebaikan.

Melawan hawa nafsu juga berarti melawan diri sendiri. Dengan melawan diri sendiri, kita merasa tersiksa. Perasaan tersiksa inilah yang sering menyebabkan mujahadah menjadi patah. Atau bisa jadi karena kita terlalu menyayangi diri sendiri, takut untuk menyakiti diri sendiri, sehingga pada saat kita belum benar-benar mencoba untuk bermujahadah, kita sudah mengaku kalah.

Sakit sedikit sudah mengeluh, pedih sedikit sudah mengaduh, capek sedikit maunya banyak istirahat..

Sama halnya jika kita menginginkan kesuksesan didunia. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan kita mestilah melakukan perubahan. Tetapi untuk melakukan hal ini tidaklah segampang yang diucapkan. Perubahan memerlukan niat yang kuat, ketabahan, keberanian dan istiqamah. Layaknya seperti bercocok tanam. Musim bertanam tak bisa disangkal memang berat dan meletihkan. Mencangkul, membaja dan menjaganya dari serangga memerlukan banyak tenaga terkorban. Tapi pada saat menuai barulah terasa kenikmatannya.

Ikhlaskan hati untuk menerima kepahitan yang sedikit, demi menikmati hasil yang cukup manis diujung jalan...

2 comments:

HARONI DHR said...

Baru liat video kemampuan air (dengan angin) memotong baja.
http://www.youtube.com/watch?v=kIxTTecOGDI
Cemana cara liat keadaan ini: Angin, air, dan baja bekerjasama. Supaya bisa menghasilkan pemotong baja.

Nita said...

Kok ada doli dimana2?

Itu pertanyaan atau pernyataan ya? Kalau pernyataan, kok baja motong baja? emangnya jeruk makan jeruk?